Belajar dari kesalahan diri sendiri, belajar dari mama yang penyabar ,belajar dari saudari2ku tercinta wanita yang mulia hatinya Erma Rusfika dan Rianti Ayu, belajar dari orang-orang yang pernah saya sakiti yang sekarang ada di kampung halaman dan yang berada di tengah hiruk pikuk macetnya megapolitan adalah lelaki yang selalu koreksi diri dan memperbaiki diri, dan wanita2 yang pernah saya rebut kebahagiaannya, serta kekasih2 masa lalu yang mengajariku untuk percaya.
Ketika diperlakukan tidak adil oleh keadaan, beribu pertanyaan berkeliaran mengitari kepala. Kenapa harus saya? Kenapa keping hatiku berpaling kepada orang lain? siapa yang harus saya salahkan?
sebuah bisikan kecil melewati telinga saya, atau sebenarnya itu suara hati saya, ia berkata "Tanya pada dirimu sendiri?"
saya terperanjat.." akukah yang salah?"
semua tentang saudara dan saudari saya yang saya sebutkan di atas dan mama yang menjadi suber kekuatan terbesar saya, pembelajaran dari mereka membuat saya menyimpulkan bahwa beberapa faktor wanita diremehkan oleh pasangannya dan akhirnya berpaling ke hati yang lain di antaranya :
1. Niat yang kurang baik
Menjalin hubungan dengan siapa pun seharus'a di awali dengan niat yang baik, saling melengkapi, mengisi, menentramkan, membantu. Bukan hanya bersenang-senang dan hanya sekedar mengisi kekosongan.
2. Berkemampuan standart
Setiap orang akan lebih bersimpatik dan percaya dengan orang yang lebih smart, yang akan akan diikuti oleh tindakan cerdas, bijak, dewasa, mandiri. "Malas" membuat kerdil pengetahuan. jadi mungkin yang perlu diperbaharui adalah sifat malas.
3. Manja/tidak mandiri
Manja, terlalu manja, tidak bisa diandalkan. manja mungkin terkadang perlu, tapi berlebihan tidak perlu.
4. Su'udzon/curiga,curiga,curiga
tidak percaya atau selalu curiga terhadap seseorang terkadang akan membuatnya jengkel dan akhir'a ia malah kemungkinan mengambulkan kecurigaan tersebut.
5. Plinplan/tidak teguh/tidak istikoma/tidak tegas
Iya, harus terus ia. tidak, harus terus tidak. kecuali ada pertimbangan matang yang membuat kita berubah pikiran.
6. Monoton
Monoton itu membosankan, sesekali memakai jalan baru untuk menjalani hidup dengan orang yang kita sayang. atau beri kejutan kecil agar ia merasa dipedulukan. Itu penting.
7. Kurangnya pengertian
Setiap individu memiliki kehidupan sendiri selain bersama kita, mengerti dengan aktivitasnya yang lain mungkin akan lebih membuatnya nyaman.
8. pilihan yang salah
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. maka jangan khawatir tidak akan mendapatnya, suatu kekhawatiran yang kerap kali menyesakan perasaan wanita adalah hal ini, sehingga terburu-buru dan asal memilih tanpa berfikir, dapatkah menentramkan hati? dapatkah saling berbagi? dapatkah saling mengisi?
dapatkah membimbing? dapatkah menghargai, melindungi, menghormati yang memang seharusnya kita jaga.
mungkin bersabar sedikit, dan terus perbaiki diri untuk menemukan rusuk yang tepat agar menjadi pelengkap hidup yang sempurna.
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, dan diberikan penyempurna yang baik oleh-Nya. amin...
N cintaku yang hilang... seberapa dalam kau tanam cinta di lubuk hatiku , sampai tak sanggup mendengar hatimu telah pergi meninggalkan berjuta kenangan tentang keindahan senja di laut kidul, keindahan bintang di bawah langit jogja, dan keindahan perasaan yang kini berubah menyakitkan. sampai mata seperti tertutup, tak perduli apapun orang bilang tentang itu. Perasaan ini masih tetap untukmu , meski berkali-kali tersakiti. . .
sesunguh'e km tau ap yang dy rasakan, namun lisan mu tlah brkata tidak untuk nya,dan kamu sadar bahwa iya msih c***a/s***g, tapi bibir mu brkata tidak....
BalasHapusdy sadar akan apa yg kamu rasa, harapan mu sebesar harapan'e.....
berharap waktu kan terulan????? AKANKAH????
jika Tuhan masih berniat menyatukan aku dan dia... tp aku ingn dy yg dulu.. bukan dia yg skrng...
BalasHapus